gudeg mbarekKota Yogyakarta mempunyai beragam referensi kuliner salah satunya sebagai menu makanan khasnya yaitu Gudeg. Gudeg Mbarek Bu Hj.Ahmad yang berada di sebelah utara Kampus UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta hampir sama dengan warung gudeg lain. Tetapi warung gudeg ini diwarnai oleh kehidupan mahasiswa dikarenakan berada di sekitar kampus. Pemilik warung gudeg ini mengakui bahwa warungnya telah berdiri sejak tahun 1960.

Bu Hj. Ahmad saat itu hanya mengelola warung makan sederhana dengan tiga menu makanan, yaitu soto, gudeg, dan rames. Warung ini didirikan atas dasar karena banyaknya orang proyek yang susah mencari makan, maka beliau memiliki ide untuk membuka usaha ini. Warung sederhana ini dulunya didirikan dipinggir jalan tepatnya dipinggir selokan mataram, dan sekarang usahanya sudah berkembang menjadi restoran besar.

Dahulunya masyarakat Yogyakarta lebih mengenal warung makan ini dikenal dengan Gudeg Selokan. Melihat dari banyaknya peminat menu gudeg, maka Bu Hj.Ahmad lebih mengkhususkan untuk mengembangkan usaha makanan dengan menu utama Gudeg Mbarek. Mbare, merupakan nama daerah dimana beliau mendirikan usaha warung makan ini. Saat ditemui di resorannya, Rabu (30/11) sore, Bu Siska Melani selaku pemilik yang juga merupakan cucu dari Bu Hj.Ahmad mengatakan menu andalannya ialah gudeg Kendil.

Menu Gudeg kendil ini sebenarnya hampir sama dengan menu Gudeg yang ada di resoran ini, tetapi yang menjadi keunikannya ialah disajikan didalam kendil. Berbicara mengenai patokan harga, Bu Siska mengakui bahwa di resoran ini lebih disesuaikan dengan pilihan paket. Menu paket biasa yaitu paket A seharga Rp 8.000, sajikan menunya terdiri dari gudeg, krecek, dan telur, Kemudian untuk menu spesial di patok dengan harga 160.000, disajikan dengan gudeg, telor lima, ayam utuh, dan krecek.

Saat Gudang Wisata menyambangi resoran ini dan merasakan menu gudeg rasanya terbilang nikmat. Manis yang diberikan tidak semanis yang orang bayangkan, Bu Siska mengatakan orang yang tidak suka makanan manis pun bisa mencicipi. Selain rasa yang tidak terlalu manis, gudegnya pun disajika tidak seperti gudeg biasa yang basah, tetapi disini disajikan dengan menu kering. Selain menu kering yang menjadi kelebihannya, ternyata gudeg disini tidak cepat basi seperti dudeg biasanya. Karena pemasakan yang relaitf lama sehingga tidak membua cepat basi.