Hallo sobat traveller semua, walaupun kemarin website Gudang Wisata sempat mengalami masalah dan kehilangan semua artikel yang ada. Tapi Gudang Wisata tidak akan kehilangan semangat untuk terus menulis dan memberikan informasi seputar tempat wisata dan tips traveling. Kalo sebelumnya kita sudah membahas Taman Nasional Ujung Kulon, kali ini kita masih berkeliling di seputar provinsi Banten yaitu tepatnya ke Masjid Agung Banten Lama. Kemarin kan kita sudah merasakan tuh bagaimana keindahan alam Ujung kulon. Kali ini kita akan menikmati bagaimana indahnya arsitektur dan kegemilangan sejarah Islam di Banten.

Masjid Agung Banten adalah salah satu obyek wisata sejarah yang sampai sekarang masih banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Selain keindahan arsitektur masjid dengan perpaduan gaya hindu jawa, cina, dan eropa. Masjid ini juga memiliki sejarah yang dapat membuat kita tercengang. Masjid ini dibangung oleh Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sultan Gunung Jati sekitar tahun 1552 – 1570 M. Masjid ini memiliki halaman yang luas dengan tanaman-tanaman flamboyan yang menghiasai seluruh isi taman. Selain itu di depan masjidnya juga terdapat sebuah kolam yang biasa digunakan tempat istirahat atau mengobrol dengan teman-teman lainnya jika para wisatawan sudah lelah mengelilingi obyek wisata yang satu ini.

masjid agung banten

Sejarah pendirian Masjid Agung Banten berawal dari instruksi Sultan Gunung Jati kepada anaknya, Hasanuddin. Konon, Sunan Gunung Jati memerintahkan kepada Hasanuddin untuk mencari sebidang tanah yang masih “suci” sebagai tempat pembangunan Kerajaan Banten. Setelah mendapat perintah ayahnya tersebut, Hasanuddin kemudian shalat dan bermunajat kepada Allah agar diberi petunjuk tentang tanah untuk mendirikan kerajaan. Konon, setelah berdoa, secara spontan air laut yang berada di sekitarnya tersibak dan menjadi daratan. Di lokasi itulah kemudian Hasanuddin mulai mendirikan Kerajaan Banten beserta sarana pendukung lainnya, seperti masjid, alun-alun, dan pasar. Perpaduan empat hal: istana, masjid, alun-alun, dan pasar merupakan ciri tradisi kerajaan islam di masa lalu.

Masjid Agung Banten lama ini memiliki keunikan yang membedakannya dengan masjid lain. Kita dapat melihat rancangan atap masjid yang beratap susun lima, yang mirip dengan pagoda Cina. Dan di Menara masjid yang terlihat diseblah timur masjd, menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter. Dengan diameter bagian bawahnya sekitar 10 meter. Jika kalian menaiki menara Masjid Agung Banten ini, kalian dapat melihat keadaan sekitar masjid dan juga lautan lepas. Karena jarak antara masjid dengan pantai hanya sekitar 1, 5 Km saja.

Keunikan lainnya nampak pada umpak dari batu andesit yang berbentuk labu dengan ukuran besar. Umpak batu ini terdapat di setiap dasar tiang masjid, pendopo, dan kolam untuk wudhu. Umpak besar seperti ini tidak terdapat di masjid-masjid lain di Pulau Jawa, kecuali di bekas reruntuhan masjid Kesultanan Mataram di daerah Plered, Bantul, Yogyakarta. Begitu pula dengan bentuk mimbar yang besar dan antik, tempat imam yang berbentuk kecil, sempit, dan sederhana juga menunjukkan kekhasan masjid ini. Dan diserambi kiri masjid juga terdapat makan sultan Hasanuddin dengan permai surinya.

Untuk mengunjungi obyek wisata Masjid Agung Banten ini sangatlah mudah. Masjid ini terletak di desa Banten Lama, kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Tepatnya berada di 10 Km sebelah utara kota Serang. Kalian bisa menuju kesana dengan kendaraan pribadi atau naik Bus dari terminal pakupatan, Serang. Dan jika kalian ingin datang bersama teman-teman kalian. Bisa juga mencarter angkot dengan biaya sekitar Rp 80.000,-. Dan kalian akan langsung sampai di kawasan masjid Agung Banten. Selamat berwisata,