oseng merconLepas kaitannya dengan gudeg dari citra kota gudeg ini, Yogyakarta masih menyimpan beragam Wisata kuliner khas yang mampu memanjakan lidah para pecinta kuliner nusantara. Yaa, kali ini adalah oseng-oseng mercon Bu Narti yang berada di Jl. Ahmad Dahlan Yogyakarta yang menjadi materi ulasan dalam rubrik ini. Yogyakarta memang identik dengan kuliner cercita rasa manis. Bahkan, beberapa masakan luar yang ada disini kerap disesuaikan dengan citra rasa khas Jogja yaitu manis. Namun, di balik dominasi makanan manis tersebut, ternyata dapat ditemukan satu makanan khas Jogja yang uniknya justru tidak manis sama sekali. Mkanan khas tersebut adalah oseng-oseng mercon.

Oseng-oseng mercon merupakan sejenis tumisan yang memadukan tetelan (potongan kecil daging sapi) dan koyoran (lemak daging sapi) dengan potongan cabai rawit dan bumbu-bumbu lainnya. Rasa yang luar biasa pedas dikombinasikan dengan gurihnya daging sapi akan Anda temui jika menyantap masakan yang satu ini.

Dalam kurun waktu terakhir ini., Warung yang menjual oseng-oseng mercon memang semakin mudah ditemuka di kota pelajar ini. namun, oseng-oseng mercon Bu Narti inilah yang pertama kali berdiri dan paling tersohor di Yogyakarta. Lesehan oseng-oseng Mercon, begitu warung ini biasa disebut, mencoba memberi warna baru bagi dunia kuliner tanah air.

Bu Narti sebagai sang pelopor oseng-oseng mercon ini mulai mendirikan usahanya ini sejak 1996. Kata “mercon” sendiri menggambarkan citra rasa pedasnya yang seakan rasanya meledak-ledak di mulut seperti mercon. Salah seorang putri sang perintis, Lia (38) mengatakan bahwa nama oseng-oseng mercon ini justru didapat dari para pembeli. “bukan kami yang nmenamai oseng-oseg mercon, tapi para pembeli”, ujarnya, Tak disangksa, pembeli justru menyukai menu yang satu ini.

oseng mercon bu narti

Selain itu, wanita yang hampir menginjak usia kepala empat ini menambahkan bahwa kini oseng-oseng mercon sudah sangat banyak terdapat di hampir semua sudut kota ini. “untuk usaha kami ini hanya terdapat di sini (Jl.Ahmad Dahlan) dan kami tidak membuka cabang satupun” tambahnya.

Selain oseng-oseng mercon, warung ini juga menwarkan menu-menu lain seperti iso-babat goreng., ayam goreng, lele bakar dsb. Lesehan yang berada tak jauh dari kawasan nol kilometer ini memang hanya berupa lesehan sederhana. Bahkan mungkin lebih sederhana dari lesehan-lesehan yang ada di pinggiran Malioboro.

Tapi soal menu, jangan berpikir dua kali untuk menikmatinya. Resep yang digunakan Bu Narti sebenarnya tak ada yang istimewa. Hanya saja, lesehan ini tidak menggunakan kompor melainkan anglo, sehingga dagingnya menjadi lebih empuk dan kenyal. Bu Narti juga tak pernah menggunakan kecap. Dia hanya menggunakan gula merah untuk membumbui oseng-osengnya. Mungkin itu yang membuat oseng-oseng merconnya erbeda dengan oseng-oseng mercon yang lain.

Makanan khas Yogyakarta yang satu ini tak hanya unik karena mencoba mendobrak mitos lama bahwa Jogja hanya mengenal makanan manis tetapi juga karena dia mampu membakar nafsu makan Anda. Dehgn hanya Rp 9.000 per porsinya, Anda sudah bisa menikmati sedikit “pedas”nya Jogja. Tak perlu keluar biaya mahal untuk bisa menikmati sepiring soeng-oseng mercon yang menggugah selera ini bukan? Mungkin bisa memberikan sesasi baru bagi lidah And. Atau sedikit mengubah pandangan Anda terhadap masakan kota Jogja yang terkenal manis. Selamat mencoba,