Tour Bali Bali nggak cuma soal pantai cantik, sunset romantis, atau kuliner lezat. Pulau dewata ini juga punya banyak aturan dan pantangan yang wajib kamu perhatikan biar liburanmu di Bali lancar dan nggak kena masalah. Jadi, sebelum packing koper dan booking tiket, yuk simak pantangan dan panduan lengkapnya biar kamu nggak salah langkah saat berlibur ke Bali!

Kenapa Perlu Tahu Larangan di Bali?

Bali punya budaya dan tradisi yang kental, dan sebagai wisatawan, kita harus menghargai itu. Nggak mau kan liburanmu rusak karena ketidaktahuan? Misalnya, baru sadar pas udah di depan pura ternyata pakaianmu nggak sesuai aturan, atau malah nggak sengaja melanggar aturan yang dianggap sakral.

Dengan memahami aturan-aturan ini, kamu nggak cuma terhindar dari masalah, tapi juga bisa lebih dekat dengan budaya lokal. Warga Bali pasti lebih respect sama kamu yang mau belajar dan menghargai adat mereka. Yuk, simak aturan dan pantangan yang ada di Bali!

Larangan Masuk Pura dalam Kondisi Tertentu

Credit: Bank Raya

Pura menjadi tempat suci bagi umat Hindu Bali, sehingga pengunjung perlu menghormati aturan yang berlaku. Masyarakat setempat menjaga kesucian pura dengan sangat serius, terutama saat kondisi tertentu membuat seseorang tidak diperbolehkan masuk.

Jika kamu sedang menstruasi, sebaiknya hindari masuk ke dalam pura. Masyarakat Bali menganggap darah menstruasi sebagai sesuatu yang najis atau tidak suci. Karena itu, kamu perlu menunggu hingga masa haid selesai sebelum berkunjung ke pura.

Selain itu, jika kamu atau keluargamu baru mengalami kematian, kamu juga harus menunda kunjungan. Masa berkabung, yang biasanya berlangsung antara 3 hingga 40 hari, dianggap membawa energi duka yang bisa mengganggu kesucian pura. Masyarakat percaya, kesedihan tersebut dapat memengaruhi keharmonisan spiritual di area pura.

Aturan Berpakaian Ketika Berkunjung ke Pura

Credit: Arvi Tour

Banyak pura di Bali membuka akses untuk turis, tetapi pengunjung harus menaati aturan saat memasuki area pura. Setiap orang yang datang wajib mematuhi ketentuan berpakaian. Jika kamu mengabaikannya, petugas bisa menegur atau bahkan melarang kamu masuk.

Pengunjung harus memakai kain khas Bali yang dililitkan di pinggang dan mengenakan selendang. Jika kamu tidak membawanya, kamu bisa menyewa di depan pura dengan harga sekitar Rp 10.000–20.000.

Untuk pilihan warna pakaian, sebaiknya kamu mengenakan putih atau kuning karena masyarakat Bali menganggap warna tersebut suci. Kamu masih boleh memakai kebaya modifikasi selama pakaianmu sopan dan tidak terbuka.

Selama berada di area pura, kamu harus menjaga sikap. Hindari ngobrol keras, tertawa berlebihan, atau membuat kegaduhan. Jangan pernah naik ke pelinggih atau altar suci, dan hindari menunjukkan kemesraan berlebihan seperti berciuman. Hormati tempat ibadah agar kunjunganmu tetap nyaman dan bermakna.

Baca juga: 5 Warung Makan Khas Bali dengan Masakan Tradisional Lezat yang Wajib Kamu Coba

Larangan Saat Hari Raya Nyepi: Sepi Total!

Credit: Kabupaten Badung

Nyepi menjadi hari raya unik bagi umat Hindu Bali. Pada hari ini, semua orang wajib berdiam diri di rumah. Mereka tidak boleh keluar, menyalakan lampu terang, atau membuat kebisingan. Bahkan, pemerintah menutup bandara selama perayaan ini berlangsung.

Selama Hari Raya Nyepi, masyarakat harus menaati empat pantangan utama. Mereka tidak boleh keluar rumah kecuali dalam keadaan darurat. Mereka juga harus mematikan lampu terang, menghindari kebisingan, dan menghentikan segala aktivitas di luar rumah.

Namun, aturan ini memberi kelonggaran bagi yang memiliki kondisi khusus. Jika kamu merawat bayi, memiliki anak kecil, atau sedang sakit, kamu boleh menyalakan lampu atau mencari bantuan. Pastikan kamu melapor terlebih dahulu kepada pecalang, petugas keamanan adat setempat.

Jangan Ganggu Upacara Agama!

Credit: Kementerian Agama RI

Bali sering menggelar upacara keagamaan seperti Ngaben (kremasi) dan Melasti (ritual pembersihan). Warga menjalankan prosesi ini dengan penuh penghormatan dan makna spiritual. Saat kamu bertemu dengan rombongan upacara, sebaiknya kamu memahami dan menghormati situasinya.

Jangan membunyikan klakson atau berteriak meski kondisi jalan sedang macet. Jangan juga memotret terlalu dekat tanpa izin, apalagi melewati rombongan dari arah depan. Sikap seperti ini bisa dianggap tidak sopan dan mengganggu jalannya prosesi.

Lebih baik kamu diam dan beri jalan ketika rombongan melintas. Jika ingin mengambil foto, kamu bisa meminta izin terlebih dahulu. Saat berada di atas motor atau kendaraan, turunlah sejenak sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi mereka.

Jangan Sampai Menginjak Sesajen!

Credit: Bali Bible

Kamu sering lihat canang sari (sesajen kecil) di jalan atau depan toko saat di Bali? Itu adalah bentuk persembahan untuk dewa-dewa sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan. Maka dari itu, jangan pernah sengaja menginjaknya, karena masyarakat Bali percaya hal itu bisa membawa sial.

Kalau kamu nggak sengaja menginjaknya, sebaiknya langsung minta maaf sambil mengucap “ampura” (maaf dalam Bahasa Bali). Ada mitos yang sudah melegenda bahwa orang yang sengaja menginjak sesajen bisa kena peleengan (kutukan) yang bisa bikin sakit atau bahkan celaka. Serem, kan? Jadi, lebih baik hati-hati dan hormati budaya setempat, ya!

Baca juga: family tour bali 2 hari 1 malam

Sopan Santun di Bali, Jangan Sampai Salah Tingkah!

Credit: Onaya Bali Resort

Orang Bali sangat menjunjung tinggi sopan santun, jadi kamu perlu memperhatikan hal-hal kecil yang penting. Saat tersesat dan ingin bertanya arah, kamu sebaiknya turun dari motor, buka helm, dan sapa dengan sopan. Jangan pernah berteriak dari atas motor karena hal itu terkesan tidak sopan. Orang Bali akan lebih senang membantu jika kamu menunjukkan sikap hormat.

Saat berkomunikasi atau menunjukkan arah, hindari menggunakan tangan kiri atau kaki. Masyarakat Bali menganggap gerakan itu tidak sopan dan bisa menyinggung. Kalau kamu terpaksa melakukannya, ucapkan permintaan maaf terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan.

Kamu juga harus berhati-hati saat berada di area yang memiliki pohon besar atau batu besar. Beberapa tempat di Bali menganggap pohon atau batu tertentu sebagai tempat keramat, jadi jangan duduk, memanjat, atau sembarangan berfoto di sana. Kalau kamu mematuhi pantangan ini, liburanmu di Bali akan terasa lebih nyaman dan penuh makna.

Baca juga: paket team building bali

Paket Wisata di Bali

Kami Memiliki Paket Wisata Menarik untuk Kunjungan di Bali